Langsung ke konten utama

Jogja Never Ending Asiknya

Hari terkahir di kota istimewa, Travelista masih punya sedikit waktu sebelum check out dari penginapan untuk menelusuri sebagian kecil sudut kota ini. 

Menyusuri Malioboro dikala sepi, sarapan pagi di Beringharjo, bercengkrama di nol kilometer, lari pagi di alun – alun utara, mengunjungi Masjid Agung, naik becak menyambangi Keraton dan Taman Sari.

Semua Travelista lakukan secara marathon, sebagai tanda beratnya meninggalkan kota istimewa ini. Tidak ada keluh  kesah, melainkan sebuah rangkaian cerita penuh makna never ending asiknya. 

Ijinkanlah aku untuk slalu pulang lagi, bila hati mulai sepi tanpa terobati. Ya, mungkin itulah pinta Travelista sesuai dengan lirik lagu Jogyakarta karya KLA Project. 



Selesai sudah piknik kali ini. Sampai jumpa di piknik selanjutnya...


Pesan moral :
  1. Tiada kebahagian yang terindah di dunia selain melihat orang tua kita merasa bahagia. Bahagiakan mereka selagi ada, bahagiakan selagi sehat. 
  2. Angkringan simbol kesederhana yang istimewa. Di mana semua lapisan masyarakat dapat kumpul bersama di angkringan yang telah menjadi bagian budaya Jogja. 
  3. Tawar menawar harga adalah salah satu sebab komunikasi terjadi antara penjual dan pembeli sehingga tercipta sebuah interaksi saling peduli di antara sesama. 
  4. Bule selalu menjadi sasaran interview dan foto bersama adalah bukti keramahan bangsa ini yang tidak ditemukan di belahan dunia lain. Yang bikin mereka kangen untuk balik lagi. 
  5. Banyaknya tempat makan legendaris adalah bukti konsistensi resep dan rasa yang selalu mengungkit romantisme suatu fase perjalanan hidup. 
  6. Tiada bahasa paling indah selain senyuman. Jadi, apapun kondisinya, apapun jawabannya. Balaslah keramahan dengan senyuman. 
  7. Masangin adalah sebuah fenomena alam yang terbungkus dalam sebuah mitos. Yang harus kita jaga sebagai warisan budaya. Yang akan merangsang perkembangan kreativitas dalam berfikir. 
  8. Tidak obat untuk mengobati rindu. Tiada alasan pergi dari Jogja selain kembali lagi.

Komentar

ARTIKEL PALING BANYAK DIBACA

Jelajahi Tubuhmu Sendiri di Museum Ini

Meneruskan piknik yang masih belum tuntas saat mengunjungi Jatim Park 1. Kali ini Travelista berkunjung ke The Bagong Adventure. Museum anatomi pertama di Indonesia dan terbesar se Asia Tenggara ini terletak tepat di seberang Jatim Park 1. Bangunan berbentuk tokoh pewayangan Bagong ini memiliki luas sekitar 3,5 hektar menampilkan relief dan replika organ tubuh kita. Dengan harga tiket Rp 40.000 pada saat weekday dan Rp 60.000 pada saat weekend dapat dikunjungi dari jam 8.30 - 17.00 WIB. Ayo ! Kita masuk ke dalamnya. Zona pertama yang akan Sobat Piknik masuki adalah zona gigi. Di zona ini Sobat Piknik seolah diajak berjalan di dalam rongga mulut untuk belajar tentang fungsi masing - masing bagian gigi dan lidah. Memasuki zona selanjutnya yaitu zona telinga. Sobat Piknik dapat menyaksikan replika bagian dalam telinga, mulai dari gendang hingga rumah siput. Yang lebih menarik adalah replika tersebut bisa bergerak menirukan cara telinga bekerja ! Seru, kan ?! ...

Mengunjungi Etalase Budaya Lampung

Seminggu di kota Bandar Lampung. Diisi kesibukan dengan kerja, kerja dan kerja. Pulang kantor hanya diisi dengan cari kuliner malam ditemani driver ojek online dan nongkrong di tugu Adipura.  Kenapa nongkrong di situ ? Ya, karena kebetulan hotel tempat Travelista menginap ada di sekitar tugu tersebut. Hehehe... Seminggu sudah waktu berlalu, tiket balik ke Jakarta sudah dibooking dengan jadwal penerbangan sore hari. Masih ada sedikit waktu untuk mencari oleh – oleh khas Lampung dan berkunjung ke spot wisata di tengah kota agar tidak terlambat ke bandara.   Yuks, segera bergegas cari oleh - oleh khas. Kalau di Lampung, ya apalagi kalau bukan keripik pisang.  Salah satu sentra penjualan keripik pisang di kota Bandar Lampung terdapat di jalan Pagar Alam Kedaton. Di Sepanjang jalan ini, Sobat Piknik akan dengan mudah menemui kedai penjual keripik pisang yang sudah dibungkus maupun dalam keadaan curah.  Satu hal yang membuat asik belanja di sini adalah Sobat Piknik...

Wajah Baru Banten Lama

Hampir lima tahun lamanya Travelista tidak piknik ke Banten. Kali ini ada kerinduan yang memanggil untuk berziarah tempat yang pernah menjadi pusat penyebaran islam di bagian barat pulau Jawa. Travelista berangkat dari rumah untuk menunggu bus jurusan Merak di halte rumah sakit Harapan Kita. Dari sini banyak operator bus yang dapat mengantarkan Sobat Piknik menuju Banten. Kalau lima tahun lalu tarif bus adalah Rp 25.000 sekarang tarif bus menjadi Rp 45.000. Selain faktor inflasi, kebijakan jaga jarak di kala pandemi menjadi alasan operator bus menaikan tarif karena berpengaruh terhadap tingkat keterisian dan biaya operasional. #Harapmaklum. Waktu tempuh dari rumah sakit Harapan Kita ke terminal Pakupatan Serang sekitar 2 jam. Dari terminal ini Sobat Piknik dapat naik angkot jurusan terminal Pakupatan – pasar Rau dengan waktu tempuh sekitar 25 menit. Kalau dulu ongkosnya Rp 4.000 sekarang ongkosnya Rp 5.000. Ah, tidak apa ! Cuma naik Rp 1.000 dari tarif lima tahun lalu. Hehehe... Setela...