Mengisi weekend kali ini, Travelista mau piknik ke Galeri Nasional Indonesia (Galnas) yang terletak di Konengsplein Cost nomor 4 yang sekarang disebut dengan jalan Medan Merdeka Timur No14 Jakarta Pusat.
Untuk menuju ke Galeri Nasional, Sobat Piknik dapat naik busway rute 2 jurusan Harmoni - Pulogadung, rute 2A jurusan Bunderan Senayan – Pulogadung dan rute 2C Monas – PRJ. Dari semua rute tersebut Sobat Piknik dapat turun di halte Gambir 2 dan diteruskan berjalan kaki sekitar 200 meter ke Galeri Nasional atau Sobat Piknik dapat naik busway rute 6H jurusan Lebak Bulus – Senen turun di halte Gambir 1 dilanjutkan berjalan kaki sekitar 500 meter ke Galeri Nasional atau juga Sobat Piknik yang dari luar kota dapat menggunakan kereta jarak jauh dan menengah, turun di Stasiun Gambir lalu berjalan kaki sekitar 400 meter ke Galeri Nasional.
Yuk, kita menyusuri trotoar sekitar Gambir dan menyebrangi jalan Merdeka Timur untuk menuju Galeri Nasional yang buka setiap hari kecuali hari senin dan hari libur nasional dengan jam operasional dari jam 09:00 – 16.00 WIB.
Memasuki halaman Galeri Nasional, Sobat Piknik akan disambut sebuah patung ruang terbuka penanda baru galeri nasional Indonesia yang diresmikan oleh menteri kebudayaan dan pariwisata Ir Jero Wacik pada 21 mei 2008.
Untuk menuju ke Galeri Nasional, Sobat Piknik dapat naik busway rute 2 jurusan Harmoni - Pulogadung, rute 2A jurusan Bunderan Senayan – Pulogadung dan rute 2C Monas – PRJ. Dari semua rute tersebut Sobat Piknik dapat turun di halte Gambir 2 dan diteruskan berjalan kaki sekitar 200 meter ke Galeri Nasional atau Sobat Piknik dapat naik busway rute 6H jurusan Lebak Bulus – Senen turun di halte Gambir 1 dilanjutkan berjalan kaki sekitar 500 meter ke Galeri Nasional atau juga Sobat Piknik yang dari luar kota dapat menggunakan kereta jarak jauh dan menengah, turun di Stasiun Gambir lalu berjalan kaki sekitar 400 meter ke Galeri Nasional.
Yuk, kita menyusuri trotoar sekitar Gambir dan menyebrangi jalan Merdeka Timur untuk menuju Galeri Nasional yang buka setiap hari kecuali hari senin dan hari libur nasional dengan jam operasional dari jam 09:00 – 16.00 WIB.
Memasuki halaman Galeri Nasional, Sobat Piknik akan disambut sebuah patung ruang terbuka penanda baru galeri nasional Indonesia yang diresmikan oleh menteri kebudayaan dan pariwisata Ir Jero Wacik pada 21 mei 2008.
Dengan design yang khas, membuat patung ini dijadikan icon Galeri Nasional yang selalu setia menanti Sobat Piknik untuk berkunjung ke sini. Selain itu juga terdapat lukisan 3D yang mungkin jarang Sobat Piknik ketahui.
Galeri
Nasional menempati gedung yang dibangun oleh G.C Van Rijk pada
tahun 1817 dengan material yang diambil dari bekas Kasteel Batavia. Gedung ini
juga sempat dijadikan sekolah dan asrama Yayasan Kristen Carpentier Alting
Stitching (CAS) pada tahun 1900 - 1955 yang kemudian diambil alih oleh Yayasan Raden Saleh dan diserahkan kepada Depdikbud pada tahun 1962 untuk dijadikan gedung pameran seni rupa Depdikbud pada tahun 1987 hingga saat ini.
Sebelum
memasuki ruang pamer Galeri Nasional, Sobat Piknik dapat mengelilingi bagian
luar gedung untuk menemukan beberapa spot menarik untuk diabadikan lensa kamera
seperti karya mural yang ada ditembok salah satu sudut bangunan galeri.
Puas mencari beberapa spot foto menarik yang ada di halaman
Galeri Nasional, kini saatnya Travelista memasuki bangunan galari untuk
menikmati karya seni rupa yang disimpan di dalamnya.
Oya Sobat Piknik, untuk masuk ke Galeri Nasional Indonesia ini tidak dikenakan biaya. Tetapi ada beberapa syarat yang harus Sobat Piknik penuhi untuk mendapatkan izin masuk ke dalam galeri yaitu dilarang membawa makan minum, melepas topi, melepas jaket tebal, dilarang berfoto terlalu dekat dengan koleksi geleri dan memfoto menggunakan blitz. Selain itu, terdapat CCTV dipasang di setiap sudut ruang dan patroli Security.
Hal tersebut dilakukan untuk memproteksi semua koleksi galeri yang ada dari ulah tangan yang tidak bertanggug jawab. Patut kita apresiasi ya Sobat Piknik ! Karena koleksi yang disimpan di sini memiliki nilai seni yang tinggi.
Di galeri nasional terdapat 2 ruang pamer reguler yang dapat Sobat Piknik kunjungi pada jam operasional yang Travelista sebutkan tadi. Ruang pamer pertama atau galeri satu terdapat di sebelah kiri pada saat Sobat Piknik menaiki tangga menuju lantai 2 nanti.
Ruang galeri pertama, menyimpan koleksi seni rupa modern Indonesia dan internasional. Perjalanan seni rupa Indonesia sendiri dimulai sejak jaman prasejarah sekitar tahun 600.000 sebelum masehi dan mulai memasuki era seni rupa modern sekitar tahun 1820an hingga tahun 1970an. Yuks Sobat Piknik, kita susuri setiap sudut yang ada di ruang pamer atau geleri satu ini.
Memasuki ruang pamer pertama yaitu ruang koleksi era akademi seni rupa yang menampilkan beberapa karya populer, salah satunya lukisan cat minyak fathoming cosmos #1 karya I Nyoman Erawan tahun 1958, the flare up of reformasi karya Hening Purnamawati tahun 1960 dan patung solideritas karya Dolorosa Sagala.
Oya Sobat Piknik, untuk masuk ke Galeri Nasional Indonesia ini tidak dikenakan biaya. Tetapi ada beberapa syarat yang harus Sobat Piknik penuhi untuk mendapatkan izin masuk ke dalam galeri yaitu dilarang membawa makan minum, melepas topi, melepas jaket tebal, dilarang berfoto terlalu dekat dengan koleksi geleri dan memfoto menggunakan blitz. Selain itu, terdapat CCTV dipasang di setiap sudut ruang dan patroli Security.
Hal tersebut dilakukan untuk memproteksi semua koleksi galeri yang ada dari ulah tangan yang tidak bertanggug jawab. Patut kita apresiasi ya Sobat Piknik ! Karena koleksi yang disimpan di sini memiliki nilai seni yang tinggi.
Di galeri nasional terdapat 2 ruang pamer reguler yang dapat Sobat Piknik kunjungi pada jam operasional yang Travelista sebutkan tadi. Ruang pamer pertama atau galeri satu terdapat di sebelah kiri pada saat Sobat Piknik menaiki tangga menuju lantai 2 nanti.
Ruang galeri pertama, menyimpan koleksi seni rupa modern Indonesia dan internasional. Perjalanan seni rupa Indonesia sendiri dimulai sejak jaman prasejarah sekitar tahun 600.000 sebelum masehi dan mulai memasuki era seni rupa modern sekitar tahun 1820an hingga tahun 1970an. Yuks Sobat Piknik, kita susuri setiap sudut yang ada di ruang pamer atau geleri satu ini.
Memasuki ruang pamer pertama yaitu ruang koleksi era akademi seni rupa yang menampilkan beberapa karya populer, salah satunya lukisan cat minyak fathoming cosmos #1 karya I Nyoman Erawan tahun 1958, the flare up of reformasi karya Hening Purnamawati tahun 1960 dan patung solideritas karya Dolorosa Sagala.
Beranjak ke ruang pamer selanjutnya yaitu ruang koleksi era
kependudukan jepang, kemerdekaan Indonesia dan era sanggar sekitar tahun 1942 –
1949 yang menampilkan beberapa koleksi lukisan di antaranya wanita menanti
karya Sudarso dan istriku karya Dullah.
Beranjak ruang koleksi selanjutnya yaitu mooi indie dan
persagi yang memajang karya maestro lukis Basoeki Abdullah dengan judul Merapi
gelora yang tak kunjung padam. Serta ruang koleksi maestro lukis Raden Saleh
Syarif Bustaman dengan salah satu karya monumentalnya yaitu penangkapan
Pangeran Diponegoro.
Dan
ruang pamer terakhir adalah ruang koleksi internasional yang menyimpan karya
seniman mancanegara seperti Wassily Kand Insky (Rusia), Hans Hartung (Jerman),
Victor Vassarely (Hongaria), Sonia Delauney (Ukraina), Pierre Saulages
(Parncis), Zao Wou Ki (China) dan karya seniman dari belahan dunia lainnya. Di
ruang ini juga menampilkan karya seni rupa dengan judul couple dari seniman
asal India G Ravinder Reddy.
Selesai
sudah Travelista menikmati koleksi seni rupa di galeri satu. Sekarang
Travelista beranjak ke ruang pamer di galeri 2 yang terletak berseberangan
dengan geleri 1.
Galeri 2 menyimpan koleksi era gerakan seni rupa baru (GSRB), gerakan
ini lahir di tengah situasi politik tanah air yang tidak kondusif yaitu
peristiwa malari tahun 1974 yang membatasi kebebasan berkarya di masa itu.
Di ruang
pamer GSRB ini Sobat Piknik dapat menikmati koleksi dari beberapa seniman di
masa itu seperti the flag of red and white karya Bonyong Munni Ardhi,
drawing karya Priyanto Sunarto, pedagang asongan karya Hardi, the general karya
I Nyoman Nuarta juga kotak X karya Jim Supangat dan Rangkulan Narsen Afarata.
Di ruang pamer GSRB ini juga menyimpan koleksi seni rupa
multimedia karya Hafiz Rancajale. Seniman, Kurator dan pendiri Forum Lenteng
dan Ruang Rupa Jakarta.
Dan
ruang terakhir yang dapat Sobat Piknik nikmati di galeri ini adalah ruang koleksi seni
rupa kontemporer yang memajang karya beberapa seniman seperti the dog eats
its found object karya Eddie Hara, gula dan semut karya Iriantine Karnaya, preserve
vs exploit karya Anusapati, Anungga Rungga karya Agoes Jolly, born and freedom
karya Heri Dono serta kehidupan 1 - 4
karya Marida Nasution.
Keren
- keren kan semua koleksi yang ada di Geleri Nasional
Indonesia ini ? Tidak ada salahnya Sobat Piknik datang ke sini untuk menikmati
karya cipta seniman – seniman Indonesia pada khususnya yang berkarya dan
berjuang di setiap jamannya untuk memperoleh kemerdekaan berekspresi dan
berpendapat dalam sebuah karya.
Selesai sudah piknik kali ini. Sampai jumpa di piknik selanjutnya...
Pesan moral :
- Pahatan dan goresan mencipta sebuah benda karya yang dibuat merupakan sebuah ekspresi kebebasan. Seperti para seniman yang terus berkarya di jamanya yang tak tunduk dengan keadaan dan tekanan. Mereka terus mengekspresikan kebebasan untuk mencapai arti sebuah kemerdekaan diri, kemerdekaan negeri.
- Geleri Nasional adalah contoh sebuah wadah untuk memamerkan dan melestarikan berbagai karya seni rupa. Dengan tetap lestarinya karya seni rupa akan menumbuhkan daya kreatif dan apresiatif masyarakat dalam sebuah peradaban.
Komentar
Posting Komentar