Langsung ke konten utama

Menghabiskan Malam Akhir Pekan di Pasar Semawis

Menghabiskan malam akhir pekan di Semarang, Travelista gunakan untuk mengunjungi Pasar Semawis yaitu pasar malam yang menjual berbagai jenis kuliner. 

Pasar ini hanya digelar pada malam akhir pekan di sepanjang Gang Warung di kawasan pecinan Kota Semarang. Di sepanjang jalan Sobat Piknik akan menemukan ratusan tenda yang menjajakan berbagai kuliner khas Semarang dan Mancanegara yang menggugah selera.

Dalam misi Travelista ke pasar Semawis kali ini adalah untuk mencari kuliner khas Semarang yang mungkin belum pernah Travelista cicipi atau temukan di kota lain. 

Travelista coba susuri dulu sepanjang gang Warung dari ujung ke ujung sembari berburu foto untuk di upload di blog ini. Hehehe…

Kuliner khas lainnya yang Travelista temukan di pasar Semawis adalah es gempol yaitu minuman dingin berbahan santan dan gula pasir dengan isi cendil tepung beras yang kini semakin langka ditemukan. Rasanya sangat khas dan menyegarkan. Sangat pas untuk menghilangkan dahaga setelah menyusuri pasar Semawis.

Dan kuliner khas terakhir yang Travelista cicipi untuk menutup akhir pekan di pasar Semawis adalah jamu Jun. Walau namanya jamu, tapi cara penghidangannya tidak seperti jamu yang mungkin biasa Sobat Piknik minum. 

Jamu yang satu ini dihidangkan di sebuah mangkuk kecil layaknya bubur kacang hijau atau sekoteng. Jamu ini sangat kental karena menggunakan tepung beras dengan kuah santan dengan taburan merica sebagai toping yang membuat rasa jamu ini menjadi sangat khas untuk menghangatkan badan. Mungkin Sobat Piknik yang tak suka jamu, dapat mencoba jamu yang unik ini.


Kembali keartikel sebelumnya : Napak Tilas di Persinggahan Laksamana Cheng Ho...

Selesai sudah piknik kali ini. Sampai jumpa di piknik selanjutnya...


Pesan moral :
Pasar Semawis adalah salah satu contoh upaya Pemkot Semarang untuk menjadikan kota Semarang sebagai destinasi wisata kuliner yang menarik. Selain itu dengan adanya pasar Semawis membuat beberapa pejanja makanan khas Semarang menjadi tetap eksis dan semoga dapat dicontoh oleh beberapa daerah lainnya.

Komentar

ARTIKEL PALING BANYAK DIBACA

Jelajahi Tubuhmu Sendiri di Museum Ini

Meneruskan piknik yang masih belum tuntas saat mengunjungi Jatim Park 1. Kali ini Travelista berkunjung ke The Bagong Adventure. Museum anatomi pertama di Indonesia dan terbesar se Asia Tenggara ini terletak tepat di seberang Jatim Park 1. Bangunan berbentuk tokoh pewayangan Bagong ini memiliki luas sekitar 3,5 hektar menampilkan relief dan replika organ tubuh kita. Dengan harga tiket Rp 40.000 pada saat weekday dan Rp 60.000 pada saat weekend dapat dikunjungi dari jam 8.30 - 17.00 WIB. Ayo ! Kita masuk ke dalamnya. Zona pertama yang akan Sobat Piknik masuki adalah zona gigi. Di zona ini Sobat Piknik seolah diajak berjalan di dalam rongga mulut untuk belajar tentang fungsi masing - masing bagian gigi dan lidah. Memasuki zona selanjutnya yaitu zona telinga. Sobat Piknik dapat menyaksikan replika bagian dalam telinga, mulai dari gendang hingga rumah siput. Yang lebih menarik adalah replika tersebut bisa bergerak menirukan cara telinga bekerja ! Seru, kan ?! ...

Mengunjungi Etalase Budaya Lampung

Seminggu di kota Bandar Lampung. Diisi kesibukan dengan kerja, kerja dan kerja. Pulang kantor hanya diisi dengan cari kuliner malam ditemani driver ojek online dan nongkrong di tugu Adipura.  Kenapa nongkrong di situ ? Ya, karena kebetulan hotel tempat Travelista menginap ada di sekitar tugu tersebut. Hehehe... Seminggu sudah waktu berlalu, tiket balik ke Jakarta sudah dibooking dengan jadwal penerbangan sore hari. Masih ada sedikit waktu untuk mencari oleh – oleh khas Lampung dan berkunjung ke spot wisata di tengah kota agar tidak terlambat ke bandara.   Yuks, segera bergegas cari oleh - oleh khas. Kalau di Lampung, ya apalagi kalau bukan keripik pisang.  Salah satu sentra penjualan keripik pisang di kota Bandar Lampung terdapat di jalan Pagar Alam Kedaton. Di Sepanjang jalan ini, Sobat Piknik akan dengan mudah menemui kedai penjual keripik pisang yang sudah dibungkus maupun dalam keadaan curah.  Satu hal yang membuat asik belanja di sini adalah Sobat Piknik...

Wajah Baru Banten Lama

Hampir lima tahun lamanya Travelista tidak piknik ke Banten. Kali ini ada kerinduan yang memanggil untuk berziarah tempat yang pernah menjadi pusat penyebaran islam di bagian barat pulau Jawa. Travelista berangkat dari rumah untuk menunggu bus jurusan Merak di halte rumah sakit Harapan Kita. Dari sini banyak operator bus yang dapat mengantarkan Sobat Piknik menuju Banten. Kalau lima tahun lalu tarif bus adalah Rp 25.000 sekarang tarif bus menjadi Rp 45.000. Selain faktor inflasi, kebijakan jaga jarak di kala pandemi menjadi alasan operator bus menaikan tarif karena berpengaruh terhadap tingkat keterisian dan biaya operasional. #Harapmaklum. Waktu tempuh dari rumah sakit Harapan Kita ke terminal Pakupatan Serang sekitar 2 jam. Dari terminal ini Sobat Piknik dapat naik angkot jurusan terminal Pakupatan – pasar Rau dengan waktu tempuh sekitar 25 menit. Kalau dulu ongkosnya Rp 4.000 sekarang ongkosnya Rp 5.000. Ah, tidak apa ! Cuma naik Rp 1.000 dari tarif lima tahun lalu. Hehehe... Setela...