Langsung ke konten utama

Ziarah Backpacker ke Masjid Pesisir Jakarta

Berwisata di Jakarta tidak selalu ke pusat keramaian. Masih terdapat opsi wisata religi di Ibukota. Kali ini Travelista putuskan untuk berziarah backpacker ke masjid Luar Batang yang terletak di jalan Luar Batang V Penjaringan Jakarta Utara. Ya semoga saja dengan ziarah backpacker, suatu saat Travelista bisa umroh backpacker. Aamiin.

Dari rumah, Travelista naik KRL jurusan Kota lalu berjalan menuju halte busway untuk naik rute 12B jurusan Senen – Pluit. Sobat Piknik naik busway yang menuju Pluit lalu turun di halte busway jalan Murta Baru, tapi bilang saja ke petugas busway on duty bahwa Sobat Piknik mau ke masjid Luar Batang. Nanti Sobat Piknik akan diturunkan di seberang halte Luar Batang karena busway yang menuju Pluit tidak ada halte pemberhentian kecuali halte jalan Murta Baru.

Selain naik busway rute rute 12B jurusan Senen – Pluit yang Travelista jelaskan tadi. Sobat Piknik dapat juga naik busway rute 1A jurusan Fresh Market PIK - Balaikota, Sobat Piknik naik busway dari halte Fresh Market PIK menuju Balaikota lalu turun di halte Luar Batang.

Atau Sobat Piknik dapat juga naik busway rute 12A jurusan Kaliadem - Kota, Sobat Piknik naik busway dari halte Kaliadem yang menuju Kota lalu turun di halte busway Luar Batang. Untuk lebih jelasnya Sobat Piknik dapat download peta rute busway di situs resmi transjakarta.co.id.

Dari halte, Sobat Piknik dapat naik ojek atau berjalan kaki sekitar 500 meter menuju jalan Luar Batang II lalu berbelok ke jalan Luar Batang VIII. Sobat Piknik akan memasuki gang padat pemukiman penduduk sebelum tiba di masjid Luar Batang.

Akhirnya Travelista tiba di dapan masjid Luar Batang yang dibangun oleh Habib Husein bin Abu Bakar bin Abdillah Alaydrus yang hijrah dari Hadramaut Yaman ke tanah Jawa melalui pelabuhan Sunda Kelapa pada tahun 1736 dalam usia sekitar 20 tahun.

Awalnya kampung Luar Batang merupakan rawa pasang surut pemberian gubernur belanda kepada Habib Husein dengan luas sekitar 14 hektar yang kemudian dijadikan tempat syiar agama Islam dengan mendirikan surau yang kemudian diubah menjadi masjid. Bangunan masjid Luar Batang telah mengalami renovasi total kecuali tiang penyangga ruang utama masjid.

Walaupun diberi lahan oleh pemerintan kolonial, Habib Husein tetap dikenal sebagai tokoh penentang kolonial sehingga sempat mendekam di penjara Glodok. Habib Husein wafat pada 24 Juni 1756 dalam usia kurang dari 40 tahun.

Nama masjid diberikan sesuai dengan julukan Habib Husein yaitu Habib Luar Batang. Konon ketika Habib Husein wafat dan hendak dikuburkan di daerah Tanah Abang sesuai peraturan pemerintah kolonial yang mengharuskan orang asing dikuburkan di pekuburan Tanah Abang.

Namun jenazah Habib Husein yang di usung ke pekuburan sudah tidak ada di dalam keranda atau kurung batang melainkan kembali berada di kamar Habib Husein semasa hidup. Hal tersebut berlangsung hingga tiga kali, sehingga para penusung kurung batang pun sepakat untuk memakamkannya di tempat yang saat ini Sobat Piknik ziarahi.


Pesan moral :
Selain sebagai tempat ibadah, masjid Luar Batang menyimpan cerita kealiman seseorang sehingga banyak Sobat Piknik datang menziarahinya sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kapada Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi catatan tersendiri bagi Travelista agar dapat menjadi insan yang baik agar kelak Travelista hanya dikenang kebaikannya saja. Aamiin.

Komentar

ARTIKEL PALING BANYAK DIBACA

Berziarah ke Makam Sunan Ampel

Mengisi weekend saat tugas di kota Sidoarjo. Kira – kira mau ke mana yah Travelista ? Explore tempat wisata kota Sidoarjo atau kota Surabaya ??? Setelah merenung sekejap, terpilihlah kota Surabaya sebagai tujuan piknik hari ini.  Tujuan utamanya adalah kawasan wisata religi Sunan Ampel. Pikir Travelista, yang dari jauh saja nyempetin berziarah ke makam Wali Songo. Masa, Travelista yang sudah ada di kota tetangga tidak berkeinginan berziarah ke makam Wali Allah tersebut ???   Tujuan sudah ditentukan, tinggal memikirkan bagaimana cara untuk mencapai ke sana dengan cara yang hemat ? Setelah cek tarif ojek online, ternyata jarak dari hotel tepat Travelista menginap ke makam Sunan Ampel lebih dari 25 km. Melebihi batas maksimal jarak tempuh dari ojek online roda dua. Selain jarak, tentu tarif juga jadi pertimbangan Travelista dalam setiap piknik. Hehehe…   Kebetulan sudah hampir seminggu Travelista tinggal di kota lobster. Beberapa kali Travelista lihat ada bus Trans Sidoarjo yang lal

Berziarah ke Makam Wali Songo Termuda

Setelah seminggu agenda di Kota Semarang selesai. Travelista akan memaksimalkan akhir pekan sebelum kembali ke Jakarta. Karena sudah pernah piknik di Kota Semarang . Maka piknik kali ini Travelista niatkan untuk berziarah makam Wali Songo yang terdapat di Jawa tengah. Tadinya Travelista bermaksud backpackeran seperti biasanya. Tapi karena ada Sobat Piknik yang bersedia meminjamkan mobilnya seharian. Lumayan banget yah ! Sebab spot piknik kali ini berada di beberapa Kabupaten. Hehehe… Tujuan piknik yang pertama adalah masjid dan makam Sunan Muria di Colo Kudus. Sunan Muria merupakan anggota Walisongo termuda yang merupakan putra Sunan Kalijaga. Untuk mencapai Colo Kudus dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dari Semarang.   Setibanya di terminal bus pariwisata Sunan Muria, Travelista mengikuti Sobat Piknik berjalan kaki menuju akses kawasan wisata religi Sunan Muria. Ada dua cara untuk ke makam Sunan Muria yaitu berjalan mendaki ratusan anak tangga atau naik ojek dengan tarif Rp 20.000. Ya

Berkunjung ke Kota Seribu Bunga

Dari monumen Yesus memberkati, perjalanan Travelista teruskan menuju kota Tomohon. Topografi yang diapit gunung Lokon dan Mahawu membuat kawasan ini terasa sejuk sehingga tanaman bunga tumbuh subur sehingga Tomohon mendapat julukan kota seribu bunga. Perjalanan Travelista terhenti sejenak di menara Alfa Omega, sebuah ikon baru kota Tomohon yang terletak di pusat kota dan berdampingan dengan gereja tua Sion yang bangun pada tahun 1839.   Dari menara Alfa Omega perjalanan Travelista teruskan menuju danau Linow yang merupakan danau belerang hasil letusan gunung Mahawu yang berstatus aktif. Saat memasuki kawasan wisata danau Linow, Sobat Piknik akan menghirup aroma khas belerang dengan dikenakan tiket masuk Rp 25.000 yang dapat Sobat Piknik tukarkan dengan voucher secangkir teh atau kopi kedai tepi danau. Kata Linow berasal dari Lilinowan yang berarti tempat berkumpulnya air karena daerah ini lebih rendah dibanding daerah sekitarnya. Di sini Sobat Piknik dapat menyak