Memasuki
hari kedua di pulau Timah. Setelah sarapan di hotel, Travelista langsung tancap
gas menuju kota Sungailiat yang terletak sekitar 35 km dari kota Pangkal Pinang
yang dapat ditempuh sekitar 60 menit tanpa nge rem.
Jalan yang sepi, aspal yang mulus. Kadang membuat Travelista lupa untuk narik pegas rem. Pokoknya, kalah deh Valentino Rossi. Hehehe…
Sepanjang perjalanan menuju
kota Sungailiat, Travelista beberapa kali berhenti untuk ambil foto – foto
dengan background menarik seperti di danau kaolin TETLI.
Travelista
juga sempatkan untuk mampir ke pantai TaKaRi atau Tanjung Karang Lestari yang
terletak di desa Rebo, kecamatan Merawang.
Pantai hasil KKN mahasiswa Universitas
Bangka Belitung ini dulunya sepi, kini ramai pada saat weekend dan menjadi
salah satu spot menarik untuk liburan dan berfoto ria.
Selepas
dari pantai Takari, perjalanan Travelista lanjutkan ke pantai Tikus Emas.
Pantai yang memiliki icon patung tikus yang sedang mengumpulkan koin emas ini
terletak membentang di sisi timur kota Sungailiat, bersebelahan dengan pantai
Tanjung Pesona.
Pantai Tikus Emas terlihat lebih tertata dibanding dengan pantai – pantai yang telah Travelista kunjungi sebelumnya.
Untuk
memasuki pantai ini, Sobat Piknik akan dikenakan tarif Rp 5.000 per orang di
luar tarif kendaraan.
Banyak
fasilitas yang disediakan oleh pengelola seperti outbound, mandi bola, kereta
mini, berkuda dan ATV.
Di sini juga terdapat banyak tempat makan dan kedai yang
menjual aneka oleh – oleh khas Bangka. Berteduh di bawah pohon cemara sambil
menikmati segarnya air kelapa muda, merupakan pilihan nikmat saat berkunjung ke
pantai ini.
Setelah
pantai Tikus Emas, tujuan selanjutnya adalah pantai Tongaci yang berjarak 14 km
dari pantai ini. Untuk memasuki kawasan ini, Sobat Piknik akan dikenakan tiket
masuk Rp 5.000 per orang.
Berada di garis pantai yang relatif landai dengan
pasir putih membentang, Sobat Piknik dapat mengunjungi penangkaran penyu sisik,
penyu hijau dan penyu lekang serta menikmati keindahan pantai yang berhadapan
langsung dengan laut China Selatan.
Di
sini, Sobat Piknik dapat mempelajari metamorfosis penyu dengan mengunjungi
setiap tempat penangkaran. Dimulai dari tempat penetasan, kolam tukik, kolam
pembesaran hingga kolam penangkaran yang terletak di pinggir pantai sebelum penyu
dilepasliarkan ke lautan.
Bagi
Sobat Piknik yang suka tantangan, Sobat Piknik dapat mencoba para sailing, kite
surfing, water ski, jet ski, banana boat, fishing, snorkling dan beragam olah
raga air lainnya dapat di coba di sekitar pantai ini.
Selain
itu, Sobat Piknik juga dapat mengajak si buah hati untuk berenang di sebuah
kolam dengan dam bebatuan yang telah dipersiapkan khusus bagi Sobat Piknik yang
ingin berenang tanpa khawatir terkena hempasan ombak besar.
Selain
wahana edukasi dan olah raga air, di pantai ini juga terdapat tempat hang out
yang asik. De Locomotief, menyediakan berbagai fasilitas hiburan mulai dari
restoran, bar, cafe, museum hingga perpustakaan. Dan di sini adalah spot foto terbaik di pantai Tongaci.
Dari
pantai Tongaci, perjalanan Travelista teruskan menuju Pura Tri Agung. Ini
adalah landmark utama yang ingin Travelista kunjungi di pulau ini.
Dulu Travelista pernah lihat postingan Sobat Piknik di sosmed, wah tempat ini keren juga, seolah ada
di Peking China. Wah, wajib dikunjungi nih saat piknik nanti. Bersyukur sekarang
kesampaian juga. Hehehe…
Puri yang berlokasi di kawasan pantai Tikus ini diresmikan
pada tahun 18 Januari 2015 oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin.
Dana pembangunan
rumah ibadah ini berasal dari para donatur, tokoh masyarakat yang ada di pulau Bangka
maupun di luar pulau Bangka maupun luar negeri.
Puri Tri Agung merupakan tempat ibadah bersama agama Budha,
Khonghucu dan Laotze terbesar yang ada di pulau Bangka.
Terletak
di atas bukit, Puri ini terlihat Agung sesuai namanya. Dari sini nampak jelas
pantai Tikus yang tepat berada di depan bangunan. Tak ada salahnya Sobat Piknik
untuk turun menuju pantai Tikus walau hanya sekedar berfoto ria atau mengamati
Puri Tri Agung dari kejauhan.
Tercapai
sudah cita – cita untuk mengunjungi Puri Tri Agung. Sekarang saatnya memanjakan
diri dengan berenang di pantai sambil menanti senja di pulau ini.
Yuk's kita
menuju pantai Parai Tenggiri. Pantai ini terletak di sebuah resort yang
dibangun oleh pihak swasta. Untuk masuk ke tempat ini Sobat Piknik akan
dikenakan biaya masuk sebesar 25.000 ribu per orang.
Di sini
Sobat Piknik dapat berenang di kolam atau di laut lepas. Semua tergantung pilihan
Sobat Piknik.
Pantai Parai Tenggiri memiliki hamparan pasir putih yang halus
serta gugusan batuan granit raksasa, yang banyak dijumpai di sekitar pantai
kepulauan Bangka Belitung.
Di pantai
ini terdapat sebuah jembatan beton yang menghubungkan ke restoran yang letaknya
di pulau yang dipenuhi batu granit besar.
Di sini Sobat Piknik dapat menikmati sunset
selepas lelah berenang. Bagi Travelista, inilah spot paling romantis pada saat
bulan madu di pulau Bangka. Hehehe…
Matahari
sudah tenggelam, hari mulai gelap, Travelista harus memacu motor agar cepat
sampai di pusat kota Sungailiat. Maklum boncengan motor sama Istri, rada gimana... gitu ! Beda jika ngebut ngebonceng teman. Dan juga lampu penerangan jalan di pinggir kota tak sebendarang di pusat kota.
Memasuki
pusat kota Sungailiat, Travelista sempatkan ke kedai kopi Tung Tau. Siapa yang tak
kenal Tung Tau ?! Kedai kopi legendaris di Sungailiat yang berdiri sejak tahun
1938.
Sebenarnya kedai kopi ini dapat dijumpai di beberapa titik di kota
Pangkal Pinang. Tapi kalau menikmatinya di tempat asalnya tentu akan memiliki
sense tersendiri.
Kopi O atau
kopi susu adalah menu wajib yang harus dicoba di kedai ini. Aroma kopi yang khas,
mengepul dari cangkir. Siap diseruput perlahan – lahan sambil dicicip di ujung
lidah sebelum diteguk ke dalam kerongkongan. Hmmm… JUARA!!! Harus beli buat
oleh – oleh nih !
Setelah
ngopi, sudah waktunya kembali ke hotel di Pangkal Pinang. Masih butuh waktu
sekitar satu jam untuk menuju sana.
Sebelum balik
ke hotel untuk beristirahat di malam terkahir di pulau ini. Travelista makan malam di Warung Sate & Tongseng yang terletak di jalan Bukit Besar Girimaya.
Komentar
Posting Komentar