Langsung ke konten utama

Berziarah ke Makam Kakek Pendiri Kesultanan Banjar

Biasanya Travelista menuju Kantor Cabang di Provinsi Kalsel bagian hulu melalui jalan kota Martapura. Tapi karena terjadi kemacetan, Travelista dibawa Personil cabang melintasi kota Martapura via jalan tembus yang membelah perkebunan sawit yang belum terlalu rimbun.

Sambil menikmati pemandangan perkebunan sawit, mata Travelista tertuju pada papan petunjuk yang tadi terlewat. Segera Travelista meminta Personil cabang putar balik untuk singgah sejenak di tempat yang ternyata makam Pangeran Sukamara.

Makam Pangeran Sukarama
Makam Pangeran Sukarama
Area pemakaman cukup luas dan kelihatannya sih, masih banyak yang belum ditempati #jadibingungmaksudkatabelumditempati? Hehehe…

Karena udara luar cukup terik, maka segera Travelista menuju cungkup makam Pangeran Sukarama yang di design layaknya sebuah langgar. 

Makam pangeran Sukarama
Terdapat cukup banyak makam warga yang dikebumikan di area depan dan belakang makam Pangeran Sukarama yang berada di dalam ruang bersama dua makam pangeran yaitu Pangeran Angsana dan Pangeran Jangsana yang tertulis wafat tahun 1322 pada batu nisan.

Makam Pangeran Sukarama
Makam Pangeran Sukarama
Makam Pangeran Sukarama
Menurut kuncen yang sudah menjaga makam secara turun menurun. Makam yang berada dalam satu ruang dengan makam Pangeran Sukarama, Pangeran Angsana dan Pangeran Jangsana bukanlah anggota kerajaan (Negera Dipa maupun Negara Daha) melainkan makam warga yang ikut ternaungi proyek pembangunan cungkup makam Pangeran Sukarama.

Konon letak asli makam Pangeran Sukarama bukanlah di lokasi yang saat ini Travelista ziarahi, melainkan terletak di tepi sungai yang berada di belakang komplek makam. Namun suatu ketika makam Pangeran Sukarama berpindah mendekati makam Pangeran Angsana dan Pangeran Jangsana yang telah ada lebih dulu. Sejak itulah warga sekitar membuat cungkup untuk menaungi ketiga makam pangeran tersebut.

Mendengar penjelasan kuncen penjaga makam Pangeran Sukarama, Travelista jadi penasaran untuk membuka google map untuk memverifikasi kebenaran informasi tersebut ! #UdahkayaAuditor. Hehehe…

Setelah melihat google map. Ternyata memang benar ! Di bekalang komplek makam Pangeran Sukarama terdapat aliran sungai yang akan terhubung dengan sungai Martapura.

Lokasi makam pangeran sukarama
Konon Sukarama adalah raja kedua Negara Daha yang merupakan kelanjutan Negara Dipa Amuntai. Dikisahkan Maharaja Sukarama mempunyai empat orang istri dengan dikaruniai empat anak yang bernama Mangkubumi, Tumanggung, Bagalung dan si bungsu perempuan yang bernama Putri Galuh Baranakan.

Karena istri – istri raja tidak ada yang memiliki garis bangsawan. Maka Maharaja Sukarama mengawinkan Putri Galuh Baranakan dengan Raden Mantri yang merupakan putra saudaranya sendiri yang bernama Raden Bagawan.

Putri Galuh dan Raden Mantri kemudian dikaruniai seorang putra bernama Raden Samudera. Maharaja Sukarama menganggap cucunya ini memiliki keturunan bergaris lurus karena lahir dari kedua orang tua yang sama - sama berdarah raja, sehingga berwasiat kelak Raden Samudera lah yang akan menggantikannya sebagai raja Negara Daha kelak.

Namun wasiat tersebut ditentang oleh putra - putranya. Pertikaian memuncak setelah Maharaja Sukarama wafat pada tahun 1525. Pangeran Mangkubumi yang merupakan putra pertama dari Sukarama tidak terima jika kedudukannya direbut oleh keponakannya. Maka Raden Samudera yang masih berusia muda diasingkan ke Muara Kuin.

Kekuasaan Mangkubumi tidak berlangsung lama karena ia meninggal di tahun yang sama. Kemudian posisinya digantikan oleh Pangeran Tumenggung yang terus berseteru dengan Raden Samudera yang telah mengumpulkan kekuatan untuk merebut kekuasaan di kerajaan Negara Daha. Hingga akhirnya Raden Samudera menjadi penguasa tunggal kerajaan Negara Daha pada tahun tahun 1526 sekaligus menjadi awal berdirinya kesultanan Banjar yang bercorak Islam di Kalimantan.
 

Komentar

ARTIKEL PALING BANYAK DIBACA

Berziarah ke Makam Sunan Ampel

Mengisi weekend saat tugas di kota Sidoarjo. Kira – kira mau ke mana yah Travelista ? Explore tempat wisata kota Sidoarjo atau kota Surabaya ??? Setelah merenung sekejap, terpilihlah kota Surabaya sebagai tujuan piknik hari ini.  Tujuan utamanya adalah kawasan wisata religi Sunan Ampel. Pikir Travelista, yang dari jauh saja nyempetin berziarah ke makam Wali Songo. Masa, Travelista yang sudah ada di kota tetangga tidak berkeinginan berziarah ke makam Wali Allah tersebut ???   Tujuan sudah ditentukan, tinggal memikirkan bagaimana cara untuk mencapai ke sana dengan cara yang hemat ? Setelah cek tarif ojek online, ternyata jarak dari hotel tepat Travelista menginap ke makam Sunan Ampel lebih dari 25 km. Melebihi batas maksimal jarak tempuh dari ojek online roda dua. Selain jarak, tentu tarif juga jadi pertimbangan Travelista dalam setiap piknik. Hehehe…   Kebetulan sudah hampir seminggu Travelista tinggal di kota lobster. Beberapa kali Travelista lihat ada bus Trans Sid...

Berharap Terik di Citorek

Tak terasa sudah lebih dari setahun touring motor bareng Sobat Kantor berlalu. Kalau touring edisi sebelumnya disepakati PP dalam sehari. Maka touring kali ini disepakati untuk minta izin ke istri dan anak masing – masing agar dipebolehkan tidak pulang ke rumah karena  perjalanan ke Citorek harus dilakukan malam hari  demi menyaksikan fenomena negeri di atas awan saat matahari terbit. Touring dimulai hari jumat sore setelah jam pulang kantor. Check point pertama rumah Sobat Kantor yang ada di daerah Sawangan untuk dijamu makan malam . Setelah perut kenyang dan bersenda gurau hingga Jam 21:00. Maka perjalannya diteruskan menyusuri jalan raya Parung - Ciampea untuk menuju che ck point kedua di rumah Sobat Kantor yang ada di daerah Jasinga. Tepat jam 23:00 Travelista dan Sobat Kantor tiba di check point Jasinga untuk rehat sejenak dan ngemil tengah malam. Setelah mandi dan persiapan lainnya, tepat jam 03:00 dini hari, Travelista dan Sobat Kantor memulai perjalanan menuju Citorek ...