Berawal dari obrolan di kantin tentang touring dengan
motor, berakhir dengan kesepakatan untuk membuat kaos seragam. Namun setelah seminggu
berselang saat seragam jadi. Semua tidak tau mau touring ke mana ?
Plan ABCD pun dibuat, namun pada akhirnya tidak ada
yang dipilih kerena faktor usia dan anak istri jadi pertimbangan untuk memilih
rute yang jauh dari Jakarta. Semua sepakat untuk touring yang dapat dijangkau
secara PP agar tidak dicari anak dan istri yang ditinggal di rumah. Maklum,
kami tergolong Suami Sayang Istri. Hehehe…
Setelah mencari
referensi di medsos. Pilihan tertuju ke wilayah Sentul Bogor karena ada salah
satu Sobat Piknik sedang mengadakan acara di rumahnya yang berada di sekitar
Sentul Bogor. Hingga akhirnya disepakati tujuan piknik dengan motor kali ini
adalah curug Cibingbin yang berada di Babakan Madang Bogor. Karena sudah ada jaminan
dapat makan siang gratis di rumah Sobat Piknik yang menggelar acara. Hehehe…
Piknik
dimulai pagi hari, dengan meeting point di KM 0 Sentul. Setelah semua sudah kumpul, perjalanan
diteruskan menuju arah utara menyusuri jalan raya Bojong Koneng sekitar 4 KM
hingga ujung jalan raya menuju curug.
Setelah
memarkir motor, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melintasi jembatan
di atas sungai berbatu menuju curug – curug yang ada di kawasan Perum Perhutani
Babakan Madang.
Cuaca
teduh di alam yang asri mengiringi perjalanan Trevalista dan Sobat Piknik menuju
curug Cibingbin. Suara burung dan serangga bersahutan membuat piknik menjadi
semakin syahdu.
Menyusuri jalan setapak yang ada pematang sawah seketika membuat
Travelista rindu dengan hiruk pikuk lalu lintas Jakarta. Yang telah membentuk
karakter Travelista menjadi pribadi yang selalu WASPADA. Sebab walau berjalan maju di Trotoar, Travelista harus
tetap menoleh ke belakang karena takut ada motor yang mau lewat ! Tapi kali ini Trevalista dapat melepaskan
rasa was – was terserempet motor saat berjalan pematang sawah. Hehehe…
Travelista
sangat menikmati perjalanan di pematang sawah. Sesekali Trevalista menghentikan
langkah untuk menunggu Sobat Piknik yang beristirahat. Momen yang Travelista
manfaatkan untuk melihat aktivitas penduduk desa Bojong Koneng yang berprofesi
sebagai Petani.
Setelah
melewati areal persawahan perjalanan terputus oleh aliran sungai yang harus
dilintasi tanpa jembatan. Sejenak Sobat Piknik beristirahat, membasuh muka dan mengumpul
tenaga sebelum melanjutkan perjalanan.
Setelah
melintasi sungai, Sobat Piknik harus melintasi jalan setapak dengan kontur
sedikit menanjak. Menyingkap ilalang yang menghadang jalan dan menerobos
himpitan semak rimbun adalah tambahan keseruan dalam perjalanan.
Peluh
mulai membasahi kaos berbahan katun, nafas beberapa Sobat Piknik pun mulai
tersengal. Celoteh penyesalan ikut piknik menjadikan bahan tawa yang membuat
Travelista dan Sobat Piknik lupa sudah berapa kalori yang terbakar. Hehehe…
Suara air
terjun yang mulai terdengar, Travelista dan Sobat Piknik menjadi semakin
bersemangat untuk mencapainya. Dari kajauhan, curug Cibingbin dengan ketinggian
sekitar 30 meter mulai terlihat. Deras air terjun menyuguhkan pemandangan yang
indah dan menakjubkan.
Curug Cibingbin
sendiri berada di dalam kawasan Perum Perhutani. Namun karena jalan aksesnya
dimiliki oleh perorangan maka retribusi harus Sobat Piknik bayarkan kepada pemilik
lahan yang menggandeng pemuda setempat sebagai pengelola sebesar Rp 30.000
perorang.
Konon
yang mandi di curug Cibingbin maka akan memperoleh kejayaan, kemakmuran dan
kelanggengan suatu hubungan. Namun karena curug dijaga oleh Raksasa yang
tinggal di gua yang ada di atas curug. Maka tidak ada yang berani mengunjungi
curug Cibingbin.
Namun setelah gua tertutup, maka Masyarakat setempat berani
mengunjungi curug Cibingbin untuk ngalap berkah. Hmmm…
Travelista jadi ingin segera mandi di curug ! Hehehe…
Curug
Cibingbin memiliki kolam air yang cukup luas untuk Sobat Piknik berendam atau
terapi kepala dan pundak dengan merasakan hujaman air terjun yang serasa
menusuk kulit. Serasa sedang akupuntur. Hehehe…
Sebenarnya
hiking bisa diteruskan ke tiga Curug yang ada di ada di belakang curug
Cicingbin yaitu curug 3 Perjaka, curug Cisalada dan curug Ngumpet. Namun karena
usia Sobat Piknik yang beranjak menjadi senior citizen, maka hiking kali ini
disudahi hingga curug Cicingbin saja. Hehehe...
Selesai sudah
piknik kali ini. Sampai jumpa di piknik selanjutnya...
Pesan moral :
Curug Cibingbin
adalah anugerah yang ditakdirkan Tuhan di Babakan Madang yang dikuasai negara melalui
Perum Perhutani. Namun masyarakat tetap dapat mengambil manfaat tanpa ada pihak
yang dirugikan. Travelista berharap semoga sinergi seperti ini dapat terus terjaga
dan ditingkatkan sehingga perputaran ekonomi terjadi di dearah sekitar wanawisata.
#AYOKEBABAKANMADANG.
👍👍
BalasHapus