Langsung ke konten utama

Backpacker ke Singapura

Piknik kali ini adalah ke negeri tetangga, bukan Malaysia tapi Singapura. Ini adalah pengalaman pertama Travelista ke luar negeri, tentu perlu persiapan khusus sebelum pergi ke sana. Mulai dari mengurus paspor hingga belajar bahasa Inggris biar rada lancar - lancar dikit pas tanya alamat atau pesan menu makanan di sana. Hehehe...

Sebenarnya butuh waktu cukup lama untuk merealisasikan piknik ke luar negeri ini. Walau hanya ke singapura Travelista harus booking tiket murah hampir satu tahun sebelumnya. #Maklumbackpacker. 

Piknik kali ini Travelista bersama teman - teman satu kantor. Besar harapan semoga cuti kami tidak ditolak. Karena waktu tunggunya lama banget ! 

Sambil ngajuin form cuti, kami berdoa menurut agama dan kepercayaan masing - masing semoga BOS tidak tolak pengajuan cuti kami di tanggal yang sama. Apalagi kami satu divisi. #Letspray ! 

Hingga pada akhirnya do’a yang dapat merubah segalanya. Cuti pun di approve oleh BOS. Yeeeeyyy… We are so happy !!! BOS cuma bilang jangan lupa bawa oleh – oleh yang banyak ! OK siap BOS !!!
 
Saat jam istrirahat siang, Travelista dan Sobat Travelista langsung menuju money changer untuk menukar mata uang Rupiah ke Dollar Singapura. 

Karena kami piknik ala backpacker, kami sepakat hanya membawa uang tidak lebih dari 2.000 Dollar Singapura. Karena kami rasa dengan uang segitu cukup untuk piknik 4 hari 3 malam.

Seperti biasa moda trasportasi favorit Travelista menuju bandara adalah bus Damri. Jadwal penerbangan dari Soekarno Hatta adalah jam 07:10 WIB dan tiba di Changi jam 09:50 waktu setempat.

Setibanya di Changi semua penumpang harus melakukan pemeriksaan di counter Imigrasi untuk check dokumen perjalanan seperti paspor dan visa bagi warga negara yang negaranya tidak memiliki kerjasama bebas visa. Tapi itu hampir mustahil karena Singapura adalah negara yang memberikan fasilitas bebas visa kepada hampir seluruh warga negara dunia.

Pemeriksaan Imigrasi sudah beres. Saatnya jelejahi Negara Kota Singapura. Travelista harus mencari stasiun LRT untuk keluar dari bandara dan diteruskan dengan MRT untuk menuju apartemen WNI asal Palembang di kawasan People Park yang telah Travelista booking sebelumnya. 

Inilah apartemen tempat Travelista menginap selama di Singapura. Satu kamar dapat dihuni maksimal 4 orang. Tarif perorang adalah 55 Dollar Singapura permalam. Tempatnya cukup strategis karena di bawah apartemen adalah foodcourt centre dan terdapat beberapa gerai makanan cepat saji. 

Jadi tidak perlu khawatir susah mencari sarapan atau makan malam. Sobat Piknik tinggal pilih saja, mau yang murah atau yang mahal ? Mau yang halal atau yang haram ? Semua ada di sini. Hehehe…

Segera taruh tasmu, bawa paspor, EZ link card, smartphone, power bank dan kamera saku. Ayo ! Sekarang saatnya kita menjelajahi Singapura. Tujuan pertama Travelista adalah kuil Sri Mariamman. Hanya butuh waktu sepuluh menit berjalan kaki dari Kawasan People Park Centre tempat Travelista menginap.

Ini adalah kuil hindu tertua di Singapura yang didirikan pada tahun 1827 oleh keturunan India. Tidak lama Travelista singgah di kuil ini karena nampaknya tidak dibuka untuk umum. 

Tujuan Travelista selanjutnya adalah Buddha Tooth Relic Tample yang terletak tidak jauh dari kuil Sri Mariamman yang dapat ditempuh sekitar 10 menit berjalan kaki. 

Buddha Tooth Relic Tample ini mulai dibangun pada tahun 2005 dan diresmikan 2 tahun kemudian dalam rangka merayakan hari suci Waisak. Bangunannya cukup megah dan selalu ramai dikunjungi oleh Sobat Piknik yang berkunjung ke Singapura. 

Setelah puas mengelilingi setiap lantai kuil, Travelista putuskan untuk menuju tempat makan. Pilihan Travelista adalah Maxwell foodcourt centre yang terletak di seberang Buddha Tooth Relic Tample.

Setelah selesai makan siang, Travelista melanjutkan perjalanan ke stasiun MRT China Town untuk menuju stasiun transit Qoutram Park dan dilanjutkan naik MRT jurusan Pasir Rais turun di stasiun Raffles Place. Dari stasiun ini, Travelista berjalan kaki sekitar 600 meter menuju Merlion Park.

Dan akhirnya, sampai juga di patung singa. Seneng banget ! Seperti khayalan yang menjadi kenyataan. Dulu waktu kecil cuma dengar cerita tentang patung singa ini. Sekarang ada di depan mata. Dan tentunya belum ke Singapura kalau belum ke Merlion Park ini. Hehehe...

Merlion Park buka 24 jam dan tak perlu bayar alias gratis untuk masuk ke sini. Setelah takjub dengan pengalaman ini. 

Travelista beranjak menuju Marina Bay Sand sambil menikmati keindahan tata cahaya di sekitar Merlion Park. Lumayan jauh juga, lebih dari 30 menit berjalan kaki. Itu baru perginya, pulangnya ? Ya sama saja. Hehehe...

Betis sudah mulai naik. Maklum, Travelista jalan kaki dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam. Rasanya pilihan paling bijak adalah kembali ke apartemen yang menerapkan semacam jam malam untuk penghuninya. 

Di atas jam 24:00 lift apartemen akan dimatikan sehingga nggak kebayang kan ?! Kalau Travelista harus naik tangga ke lantai 26 kamar Travelista menginap. Hehehe…

Komentar

ARTIKEL PALING BANYAK DIBACA

Pusat Pemujaan Kerajaan Tarumanegara

Sebenarnya sudah beberapa kali Travelista bertugas di pusat kota Karawang. Namun baru kali ini Travelista sempat mengunjungi situs percandian Batujaya yang lokasinya cukup jauh dari pusat kota. Karena benar – benar niat, maka Travelista naik KRL dari stasiun Manggarai ke stasiun Cikarang disambung motoran dengan Sobat Kantor yang bersedia mengantar Travelista ke situs percandian Batujaya. Hehehe… Dari stasiun Cikarang, jarak ke situs percandian Batujaya sekitar 30 km melalui jalan Sukatani - Cabang Bungin - Batujaya kemudian berbelok ke jalan raya candi Jiwa. Setelah motoran sekitar satu setengah jam dari stasiun Cikarang, akhirnya Travelista sampai gapura jalan raya candi Jiwa. Motor Travelista parkir di museum situs candi Batujaya yang diresmikan tahun 2006. Di dalam museum, Sobat Piknik dapat melihat artefak yang ditemukan saat ekskavasi di situs percandian Batujaya seperti manik - manik, potongan kayu, arca, votive tablet atau keping tanah liat berbentuk miniatur stupa, gerabah...

Melihat Miniatur Kalimantan Selatan di Dalam Sebuah Museum

Berkunjung ke museum sebelum melanjutkan perjalanan ke kota selanjutnya adalah hal yang bijak di tengah keterbatasan waktu sambil menunggu penerbangan. Di sela waktu tunggu kali ini Travelista sempatkan untuk mengunjungi museum Lambung Mangkurat yang terletak di jalan Ahmad Yani Kota Banjar Baru. Pertama kali didirikan pada tahun 1907 oleh pemerintahan hindia belanda untuk menyimpan temuan artefak purbakala di Kalimantan Selatan dengan nama museum Borneo namun fungsinya dihentikan saat tentara jepang mulai menduduki Kalimantan Selatan. Borneo museum in Bandjarmasin 1907 koleksi Tropen Museum Pada tanggal 22 Desember 1955 dengan koleksi barang - barang pribadi miliknya. Amir Hasan Kiai Bondan mencoba menghidupkan kembali museum Borneo yang diberi nama museum Kalimantan. Pada tahun 1967 bangunan museum dipugar dan diberi nama museum Banjar hingga dibangun gedung museum baru bergaya rumah Bubungan Tinggi modern yang diberi nama Lambung Mangkurat dan diresmikan kembali oleh Mendikbud D...

Berharap Terik di Citorek

Tak terasa sudah lebih dari setahun touring motor bareng Sobat Kantor berlalu. Kalau touring edisi sebelumnya disepakati PP dalam sehari. Maka touring kali ini disepakati untuk minta izin ke istri dan anak masing – masing agar dipebolehkan tidak pulang ke rumah karena  perjalanan ke Citorek harus dilakukan malam hari  demi menyaksikan fenomena negeri di atas awan saat matahari terbit. Touring dimulai hari jumat sore setelah jam pulang kantor. Check point pertama rumah Sobat Kantor yang ada di daerah Sawangan untuk dijamu makan malam . Setelah perut kenyang dan bersenda gurau hingga Jam 21:00. Maka perjalannya diteruskan menyusuri jalan raya Parung - Ciampea untuk menuju che ck point kedua di rumah Sobat Kantor yang ada di daerah Jasinga. Tepat jam 23:00 Travelista dan Sobat Kantor tiba di check point Jasinga untuk rehat sejenak dan ngemil tengah malam. Setelah mandi dan persiapan lainnya, tepat jam 03:00 dini hari, Travelista dan Sobat Kantor memulai perjalanan menuju Citorek ...